KEJADIAN
ini sering saya alami sejak zaman SMA, bahkan hingga sekarang (meski
frekuensinya sudah sangat berkurang). Saat hendak bangun dari tidur atau
baru saja terlelap, saya merasa seperti ditindih sesuatu. Ini membuat
saya sulit bangun ataupun berteriak minta tolong.
Lalu,
ada sedikit rasa dingin menjalar dari ujung kaki ke seluruh tubuh.
Untuk bisa bangun, satu-satunya cara adalah menggerakkan ujung kaki,
ujung tangan atau kepala sekencang-kencangny a hingga seluruh tubuh bisa
digerakkan kembali.
Setelah
itu, biasanya saya tidak berani tidur. Takut kesadaran saya hilang atau
kejadian itu berulang lagi. Apalagi saat kejadian, saya seperti melihat
sebuah bayangan di kegelapan.
Pernah
saya saya bercerita tentang hal ini pada ibu saya. Beliau mengatakan
saya mengalami tindihan. Dan menurut kepercayaan orang tua, yang
menindih adalah makhluk halus. Ih, seram ya! Namun, logika saya berusaha
mencari penjelasan ilmiah. Inilah hasilnya
Sleep Paralysis
Menurut
medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak
napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit
berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak
bisa bergerak dan serasa lumpuh). Hampir setiap orang pernah
mengalaminya. Setidaknya sekali atau dua kali dalam hidupnya.
Sleep
paralysis bisa terjadi pada siapa saja, lelaki atau perempuan. Dan usia
rata-rata orang pertama kali mengalami gangguan tidur ini adalah 14-17
tahun. Sleep paralysis alias tindihan ini memang bisa berlangsung dalam
hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi kita
sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam
di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini pun sering dikaitkan
dengan hal mistis.
Di
dunia Barat, fenomena tindihan sering disebut mimpi buruk inkubus atau
old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa
melihat agen rahasia asing atau alien. Sementara di beberapa lukisan
abad pertengahan, tindihan digambarkan dengan sosok roh jahat menduduki
dada seorang perempuan hingga ia ketakutan dan sulit bernapas.
Kurang Tidur
Menurut
Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis,
adalah sejenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap rapid
eye movement (REM).
Sebagai
pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam 4 tahapan.
Tahapan itu adalah tahap tidur paling ringan (kita masih setengah
sadar), tahap tidur yang lebih dalam, tidur paling dalam dan tahap REM.
Pada tahap inilah mimpi terjadi.
Saat
kondisi tubuh terlalu lelah atau kurang tidur, gelombang otak tidak
mengikuti tahapan tidur yang seharusnya. Jadi, dari keadaan sadar (saat
hendak tidur) ke tahap tidur paling ringan, lalu langsung melompat ke
mimpi (REM).
Ketika
otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum, di sinilah
sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, tapi tubuh tak bisa
bergerak. Ditambah lagi adanya halusinasi muncul sosok lain yang
sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain
itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat
dikontrol. Akibatnya, muncul stres dan terbawa ke dalam mimpi.
Lingkungan kerja pun ikut berpengaruh. Misalnya, Anda bekerja dalam
shift sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak
teratur.
Jangan Anggap Remeh
Meski
biasa terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep
paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy (serangan tidur
mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk), sleep apnea (mendengkur) ,
kecemasan, atau depresi.
Jika
Anda sering mengalami gangguan tidur ini, sebaiknya buat catatan
mengenai pola tidur selama beberapa minggu. Ini akan membantu Anda
mengetahui penyebabnya. Lalu, atasi dengan menghindari pemicu. Bila
tindihan diakibatkan terlalu lelah, coba lebih banyak beristirahat.
Kurang
tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep
paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan
cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama
setiap malam.
Perlu
diketahui juga, seep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur
dalam posisi telentang (wajah menghadap ke atas dan hampir nyenyak atau
dalam keadaan hampir terjaga dari tidur). Itu sebabnya, kita perlu
sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi risiko terserang gangguan
tidur ini.
Nah,
jika tindihan disertai gejala lain, ada baiknya segera ke dokter ahli
tidur atau laboratorium tidur untuk diperiksa lebih lanjut. Biasanya
dokter akan menanyakan kapan tindihan dimulai dan sudah berlangsung
berapa lama. Catatan yang telah Anda buat tadi akan sangat membantu
ketika memeriksakan diri ke dokter.
Mitos Sleep Paralysis Di Berbagai Negara
- Di
budaya Afro-Amerika, gangguan tidur ini disebut the devil riding your
back hantu atau hantu yang sedang menaiki bahu seseorang.
- Di budaya China, disebut gui ya shen alias gangguan hantu yang menekan tubuh seseorang.
- Di
budaya Meksiko, disebut se me subio el muerto dan dipercaya sebagai
kejadian adanya arwah orang meninggal yang menempel pada seseorang.
- Di
budaya Kamboja, Laos dan Thailand, disebut pee umm, mengacu pada
kejadian di mana seseorang tidur dan bermimpi makhluk halus memegangi
atau menahan tubuh orang itu untuk tinggal di alam mereka.
- Di
budaya Islandia, disebut mara. Ini adalah kata kuno bahasa Island.
Artinya hantu yang menduduki dada seseorang di malam hari, berusaha
membuat orang itu sesak napas dan mati lemas.
- Di budaya Turki,
disebut karabasan, dipercaya sebagai makhluk yang menyerang orang di
kala tidur, menekan dada orang tersebut dan mengambil napasnya.
- Di
budaya Jepang, disebut kanashibari, yang secara literatur diartikan
mengikat sehingga diartikan seseorang diikat oleh makhluk halus.
- Di
budaya Vietnam, disebut ma de yang artinya dikuasai setan. Banyak
penduduk Vietnam percaya gangguan ini terjadi karena makhluk halus
merasuki tubuh seseorang.
- Di
budaya Hungaria, disebut lidercnyomas dan dikaitkan dengan kata
supranatural boszorkany (penyihir). Kata boszorkany sendiri berarti
menekan sehingga kejadian ini diterjemahkan sebagai tekanan yang
dilakukan makhluk halus pada seseorang di saat tidur.
- Di
budaya Malta, gangguan tidur ini dianggap sebagai serangan oleh
Haddiela (istri Hares), dewa bangsa Malta yang menghantui orang dengan
cara merasuki orang tersebut. Dan untuk terhindar dari serangan
Haddiela, seseorang harus menaruh benda dari perak atau sebuah pisau di
bawah bantal saat tidur.
- Di
budaya New Guinea, fenomena ini disebut Suk Ninmyo. Ini adalah pohon
keramat yang hidup dari roh manusia. Pohon keramat ini akan memakan roh
manusia di malam hari agar tidak menggangu manusia di siang hari. Namun,
seringkali orang yang rohnya sedang disantap pohon ini terbangun dan
terjadilah sleep paralysis.
Posting Komentar